Desa Ular, Destinasi Wisata Unik di Vietnam

Share this history on :
VIETNAM, negara yang memiliki sejarah peperangan yang cukup panjang terkenal dengan wisata sejarahnya. Namun, ada satu destinasi wisata yang unik di Vietnam.

Para penggemar kisah masa lalu pasti senang mengunjungi Vietnam untuk melihat peninggalan-peninggalan perang yang banyak terdapat di penjuru negeri ini. Lanjutkan pula perjalanan menuju destinasi wisata yang unik di Vietnam. Tempat tersebut adalah Le Mat, sebuah desa kecil yang terletak di distrik Long Bien, tidak jauh dari Ibu Kota Vietnam, Hanoi.

Desa ini unik karena terkenal dengan tradisinya: menangkap ular. Bahkan anak kecil di desa ini sudah dapat menangkap ular. Karena itulah, desa ini dijuluki Desa Ular.

Legenda setempat menyebutkan, tradisi menangkap ular sudah ada sejak pemerintahan Raja Ly Thai Tong pada 1028. Dikisahkan, putri raja gemar berlayar menyusuri Sungai Duong. Suatu hari saat ia berlayar, seekor ular besar menghempaskan tubuhnya dan memutarbalikkan perahu sang putri. Semua kru kapal mencoba melindunginya hingga datang seorang pemuda dari desa Le Mat yang membinasakan ular tersebut dan berhasil menyelamatkannya.

Raja Ly Thai Thong sangat terkesan dengan keberanian pemuda tersebut dan berniat memberikannya hadiah emas dan gelar kehormatan. Namun, sang pemuda dengan rendah hati menolak dan sebagai gantinya meminta Raja untuk mengizinkan ia dan beberapa rakyat miskin memakai area di Le Mat sebagai tempat tinggal.

Raja mengabulkannya, sejak itu sang pemuda membawa rakyat miskin dari berbagai tempat untuk tinggal di desa Le Mat dan memertahankan tradisi menangkap ular. Setiap hari ke-27 setelah bulan purnama ketiga setiap tahun, desa ini mengadakan Festival Ular dengan memertunjukkan tarian ular dan berbagai kebudayaan setempat lainnya.

Tidak hanya terkenal karena bakat menangkap ularnya, warga desa ini juga terkenal piawai menyajikan makanan dengan bahan dasar ular. Karenanya, banyak terdapat restoran ular di desa ini.

Ular yang biasa digunakan untuk dijadikan masakan adalah ular sawah dan ular kobra, yang terkadang disajikan hidup-hidup. Para tamu dapat melihat bagaimana ular ini disiapkan. Ular akan disayat hidup-hidup, kemudian jantung dan empedunya akan ditaruh dalam gelas. Bagian tubuh lain dari ular akan dimasak dengan cara berbeda untuk 10 jenis masakan; dibakar, digoreng, direbus, dikukus, dan lain-lain.

Jenis olahan ular lain yang populer di desa ini adalah alkohol ular. Minuman ini diyakini menyehatkan dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Meskipun terdengar aneh dan menyeramkan, desa ini kerap dikunjungi wisatawan asing, terutama dari Amerika Serikat dan Eropa yang penasaran dengan makanan yang terbuat dari ular.
(ftr) 

sumber: okezone.com
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : rhyanmawo@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
 
cyb3rThanks For Visiting Gunakanlah Google Chome Untuk Tampilan Sempurna