Bosch Kembangkan Mesin Tanpa Busi

Share this history on :
Syubhan Akib - detikOto

ilustrasi

Berlin - Perusahaan otomotif Bosch mengumumkan akan mengembangkan sebuah sistem mesin terbaru. Bila saat ini sistem pembakaran di sebuah mesin harus dipatik oleh busi, di masa depan hal itu tidak perlu lagi dilakukan dan Bosch akan mewujudkannya.

Untuk proyek ini Bosch yang memiliki 30.000 insinyur di seluruh dunia akan mendapat dana hibah dari Departemen Energi Amerika Serikat yang mendorongnya untuk ikut serta dalam proyek ACCESS (Advanced Combustion Controls – Enabling Systems and Solutions for High Efficiency Light-Duty Vehicles).

Dalam proyek ini, Bosch aka meneliti bagaimana cara menciptakan sebuah mesin turbo yang mampu menyajikan kompresi tinggi namun mampu menghemat bahan bakar hingga 30 persen dari konsumsi saat ini tanpa menghilangkan tenaganya. Proyek ini juga akan meneliti apa saja hambatan untuk mewujudkan hal tersebut.

Salah satu teknologi yang akan dikembangkan dalam proyek ini adalah sistem homogeneous charge compression ignition (HCCI) yang membuat mesin tidak lagi menggunakan busi tapi tetap membantu menghemat bahan bakar dan memproduksi nitrogen oxide (NOx) yang rendah.

"Mesin multi-mode yang menerapkan HCCI dikombinasikan dengan direct injection menawarkan kesempatan untuk mempertemukan mesin bensin dengan efisiensi dan standar emisi sambil tetap mempertahankan kemajuannya," kata Hakan Yilmaz, director of system and advanced engineering, Gasoline Systems, Robert Bosch LLC di situs resmi Bosch.

Dengan dana hibah sebesar US$ 12 juta yang akan dikucurkan dalam penelitian yang kabarnya akan menghabiskan dana hingga US$ 24,5 juta ini Bosch akan mewujudkan hal tersebut bersama mitra-mitranya seperti AVL, Emitec, University of Michigan dan Stanford University. Dan ini adalah bagian dari rencana Departemen energi Amerika untuk mereduksi emisi dan meningkatkan efisiensi antara 25-40 persen di 2015.

Teknologi unik ini sendiri akan membuat mesin bensin mencapai tahap pembakaran di ruang bakar hanya dengan mengompresi campuran udara dan bahan bakar tanpa memerlukan busi. Hal yang beda dengan kondisi mesin bensin saat ini yang masih memerlukan patikan dari busi untuk melakukan pembakaran.

Namun, tantangan para peneliti saat ini adalah bagaimana cari mengendalikan proses pembakaran di ruang bakar. Sebab jika dengan busi, waktu pembakaran dapat dengan mudah diatur oleh PCM (powertrain control module) yang dapat mengendalikan kapan terjadinya percikan api, hal ini tentu berbeda dengan teknologi HCCI yang tidak memiliki busi.

Untuk itu, komposisi campuran dan suhu harus diatur sedemikian rupa untuk mencapai performa seperti mesin dengan busi. Padahal kondisi lingkungan terus berubah seperti ketika mobil ada di kawasan dengan suhu udara dingin atau panas yang ekstrem atau ketika mobil berada di kawasan yang tinggi atau rendah.

Sebab perbedaan suhu dan tekanan saja sudah cukup untuk membuat titik dan waktu pembakaran berubah dan menggagalkan usaha mendapatkan performa dan efisiensi yang diinginkan.

Dan jika berhasil dicari solusinya, ini tentu akan sedikit banyak merubah wajah otomotif ke depannya. Produsen mobil seperti General Motors pun dikabarkan juga sudah mulai meneliti sistem ini dengan rencana melahirkan sebauh mesin prototipe GM Ecotech yang sudah dilengkapi dengan supercharger, turbocharger, direct fuel injection, sistem stop-start dan variable valve timing yang dikawinkan dengan transmisi 6-speed otomatis.

Namun sayangnya, prototipe ini dikabarkan baru bisa diselesaikan pada tahun 2014 mendatang dan akan membutuhkan waktu yang lebih panjang lagi untuk diproduksi secara massal. Padahal para peneliti GM mengatakan akan menjadikan mesin 2.0 liter ini sekuat mesin V6 berkapasitas 3.6 liter.

Selain GM, beberapa pabrikan pun dikabarkan sudah mulai bermain-main dengan sistem ini seperti Daimler AG, Ford Motor Co, Volkswagen AG dan Honda Motor Co.

Pada tahun 2007, Daimler mengembangkan sebuah mesin yang dijuluki DiesOtto, lalu pada tahun 2009 GM diperbolehkan wartawan untuk test drive Saturn Aura yang mesinnya menggunakan mesin Ecotech 2.2 liter yang sudah dimodifikasi jadi HCCI.

"Kami ingin menutup kesenjangan (efisiensi bahan bakar) antara mesin bensin dan mesin diesel. Kita sudah dekat," kata Yilmaz di situs Bosch.

( ddn / ddn ) 
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : rhyanmawo@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
 
cyb3rThanks For Visiting Gunakanlah Google Chome Untuk Tampilan Sempurna