Wanita asal China itu melahirkan di dalam pesawat China Eastern Airlines yang terbang dari Chengdu, Provinsi Sichuan ke Wuhan, Provinsi Hubei, seperti dikutip Shanghaidaily.
Feng Yu mengalami kontraksi hebat sesaat setelah pesawat tinggal landas. Hanya dalam 30 menit, ketubannya pecah. Kepanikan merayap setelah sejumlah pramugari gagal menemukan pekerja medis di antara penumpang pesawat Boeing 737 itu.
Melihat kondisi Feng Yu, empat pramugari yang terlatih menangani persalinan darurat di dalam pesawat pun segera membantu. Menggunakan bantal dan selimut, mereka segera mengosongkan dua bangku terakhir sebagai ruang bersalin, menyiapkan air hangat, handuk, dan boks obat-obatan darurat.
Sekitar 30 menit berjuang, bayi Feng Yu akhirnya lahir dengan selamat. Tangis bayi seberat tiga kilogram itu pecah, dan seluruh penumpang bersorak sembari bertepuk tangan.
Pramugari membalut bayi itu dengan selimut. Mempertimbangkan pesawat segera mendarat dalam tujuh menit, mereka sengaja tak memotong tali pusar karena takut terjadi infeksi.
"Saya takut saat kepala bayi mulai muncul, tapi tubuhnya masih tertahan di dalam perut ibunya. Saya menenangkan diri saya sendiri dan berusaha keras mengingat apa yang saya pelajari saat training," kata Zuo Lei, pramugari yang membantu persalinan itu.
"Kami memang mendapat pelatihan membantu persalinan darurat, tapi tidak ada di antara kami yang berpengalaman membantu persalinan sebelumnya," Zuo Lei menambahkan.
Terlepas kisah mengharukan itu, banyak orang bertanya bagaimana seorang wanita hamil tua bisa naik pesawat? Padahal aturan penerbangan tegas mengatakan bahwa wanita hamil lebih tujuh bulan tak boleh naik. Feng Yu rupanya lolos karena kandungannya tak terlampau besar dan tersamar baju tebal.
• VIVAnews