Pilot Isap Sabu, Kenapa Marak?

Share this history on :
Jam dinding Hotel Garden Palace Surabaya menunjuk 03.30 WIB, Sabtu, 4 Februari 2012. SS masih memiliki waktu 2,5 jam, sebelum beranjak menerbangkan pesawat Lion Air rute Surabaya-Ujung Pandang pukul 06.00 WIB.

Di kamar 2109, kapten pilot 44 tahun itu masih asyik bermain kartu dengan tiga temannya. Ia tak sadar tim gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Direktorat Narkoba Polda Jawa Timur, bersiap menyergap dari balik pintu.

SS tak bisa menghindar saat aparat menemukan sabu 0,4 gram dan alat pengisap sabu. Hasil tes urin menunjukkan paparan sabu di tubuhnya. Dia positif menggunakan sabu sebelum terbang.

Kepala Bidang Humas BNN, Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto, mengatakan, tersangka mengaku mengonsumsi sabu sejak dua tahun lalu. "Tapi, dia bilang hanya pada saat libur terbang saja," kata Sumirat kepada VIVAnews.

BNN masih melakukan pemeriksaan intensif untuk menentukan keterlibatan SS dalam jaringan peredaran narkotika. "Ada waktu 3x 24 jam untuk menentukan hanya pemakai atau jaringan," kata Sumirat sembari memastikan hasil tes urin tiga teman SS negatif.

Penangkapan SS merupakan hasil pengembangan penyidikan kasus pemakaian narkotika oleh seorang pilot Lion Air berinisial HA. Bersama beberapa rekannya, HA ditangkap dengan barang bukti 0,9 gram sabu di saku celananya.

Bukan hanya SS dan HA. Pada pertengahan 2011, aparat juga menangkap basah dua penerbang Lion Air, yakni seorang pilot berinisial MN, dan copilot berinisial HT, sedang berpesta sabu dan ekstasi di sebuah apartemen di Tangerang.

Pada 6 April 2011, seorang pramugari dari maskapai sama tertangkap menyimpan sabu di pakaian dalamnya. Wanita berinisial WR ini tertangkap di kamar kosnya di kawasan Karet, Jakarta Selatan.

Keselamatan Penerbangan Sudah empat penerbang Lion Air terjerat kasus penyalahgunaan narkotika. Membuat mereka yang kerap menumpang maskapai penerbangan nasional tersebut bergidik ngeri. Membayangkan si pilot masih dalam pengaruh narkotika saat menerbangkan pesawat.

Bagaimanapun, pilot memegang peran vital terhadap keselamatan penerbangan. "Sudah berulang kali terjadi, di mana jaminan keselamatan penumpang?" kata anggota Komisi V DPR yang membidangi perhubungan, M Arwani Thomafi.

Kementrian Perhubungan bereaksi dengan menyusun draft peraturan terkait pengawasan narkoba oleh maskapai penerbangan. Peraturan mewajibkan maskapai menyusun dan melakukan program pengawasan penggunaan narkoba.

Kementrian Perhubungan dan BNN juga telah menandatangani peraturan bersama tentang 'Pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika Pada Transportasi Darat, Laut, Udara dan Kereta Api', pada 30 Januari.

Jika selama ini maskapai hanya memiliki kewajiban melakukan tes kesehatan karyawan enam bulan sekali, kini sebulan sekali. "Akan ada juga pemeriksaan random sampling secara berkala untuk pilot-pilot yang akan terbang atau baru saja mendarat," kata Sumirat.

Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, menyatakan bahwa penjatuhan sanksi untuk SS masih menunggu hasil pemeriksaan BNN. Ia juga belum berencana mengubah dan memperketat seleksi pilot. "Kami sudah melakukan tes kesehatan enam bulanan untuk semua pilot," katanya. (eh)• VIVAnews


Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : rhyanmawo@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
 
cyb3rThanks For Visiting Gunakanlah Google Chome Untuk Tampilan Sempurna