Awas Stress |
Para peneliti dari Yale University menyebutkan, stress dapat membuat otak mengecil.
Dalam studi yang dimuat di jurnal Biological Psychiatry, stress dapat membuat otak mengecil dengan perlahan-lahan menghilangkan area abu-abu di bagian otak yang berkaitan dengan emosi dan fungsi psikologis.
Area abu-abu ini menjadi bagian penting dalam kinerja otak karena berfungsi memberi sinyal pada tubuh saat terjadi gangguan psikiatris.
“Peristiwa yang membuat stress merupakan tantangan tersendiri bagi setiap individu dalam menyikapi persoalan. Terutama jika persoalan itu menyangkut kemampuan mengendalikan emosi atau hubungan sosial,” papar Emily Ansell dari Yale University seperti dikutip Huffington Post.
Dalam riset ini, para peneliti melibatkan 103 responden dengan fisik yang sehat walafiat. Dari gambar scan otak, para peneliti menemukan responden yang pernah melalui peristiwa traumatik, seperti kematian, perceraian, atau bencana alam, cenderung memiliki otak dengan area abu-abu yang sedikit.
Area abu-abu di bagian medial prefrontal cortex ini lebih sedikit daripada responden yang belum pernah mengalami peristiwa traumatik yang dapat memancing stress.
Medial prefrontal cortex sendiri merupakan bagian otak yang mengatur pengendalian diri, emosi, tekanan darah dan level gula darah.
Ini bukan riset pertama yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh stress terhadap kondisi.
Di tahun 2010, jurnal Neuropsychopharmacology pernah memuat hasil riset mengenai anak-anak korban kekerasan rumah tangga.
Seperti dilansir Psych Central, dalam riset itu disebutkan anak-anak korban kekerasan memiliki perubahan bentuk otak setelah diteliti melalui MRI scan.
(rere/gur)
sumber: gayahidup.plasa.msn.com