Hendricus-liputan6.com
Penengahan: Umumnya kelapa berbatang satu, tapi pohon kelapa di Desa Klaten, tepatnya di Dusun Sidodadi Tempel, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel), ini mengundang perhatian warga. Cobalah menelusuri Dusun Karanganyar yang konon tumbuh pohon kelapa bercabang tiga. Namun sayangnya pohon kelapa bercabang tiga tersebut sudah tumbang dan mati kerena tersambar petir satu tahun yang lalu. Hanya Nampak akar yang menjadi saksi tumbuhnya pohon kelapa bercabang tiga tersebut.
Tapi masih beruntung karena tepatnya di Desa Klaten sekitar satu kilometer dari lokasi tumbuhya kelapa bercabang tiga yang sudah mati, juga tumbuh pohon kelapa bercabang dua. Pohon tersebut tumbuh di atas sungai kecil tepatnya di lahan seorang petani yang menanam cabe dan jagung di lahan seluas sekitar setengah hektar tersebut. Pohon tersebut diperkirakan berumur sekitar sembilan tahun. Uniknya pohon kelapa yang biasanya tidak bercabang, justru bercabang dua.
Kelapa tersebut sengaja di tanam dengan tujuan untuk mencegah lahan yang berdekatan dengan sungai agar tidak longsor. Pemilik tak menyangka pohon kelapa yang tumbuh jauh dari pemukiman warga itu bercabang menjadi dua bagian. Pemilik pohon kelapa unik itu, Kelik (40) menuturkan, semula, pohon kelapa tumbuh secara alami di kebun miliknya. Bentuknya pun biasa-biasa saja seperti pohon kelapa lainnya. Makin lama, batang pohon kelapa makin menjulang dan bercabang dua. Cabang pohon kelapa terus menerus menghasilkan buah kelapa meskipun ukurannya kecil.
“Setiap tahun, pohon kelapa itu berbuah. Uniknya, Setiap kali berbuah, masing-masing cabang menghasilkan buah yang sama banyaknya, ya meski ukurannya kecil dibandingkan kelapa umumnya yang satu pohon,” ujar dia. Sejak pohon kelapa miliknya bercabang dua, ada masyarakat yang datang melihat langsung pohon kelapa unik miliknya. Tidak jarang, pengunjung yang datang meminta buah dari pohon kelapa bercabang dua tersebut. Buah dari pohon kelapa unik diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bahkan ada yang mempercayai buah dan air kelapa bisa sebagai penolak bala. Karenanya untuk menghindari kerusakan pohon tersebut oleh pemiliknya sengaja dipasangi kawat berduri agar tidak mudah dipanjat.
Lain halnya di Desa Klaten, masih di Kecamatan Penengahan Umumnya pisang bertandan satu, namun tidak dengan pohon pisang ini. Pohon pisang ini mengundang perhatian warga. Pasalnya pohon pisang jenis Ambon Lumut yang ada di halaman milik Suparmin (45) ini memiliki dua tandan. Pohon pisang unik tersebut memang sudah berumur satu tahun menurut pemiliknya. Warga yang penasaran dan sering melintas di depan rumah Suparmin sekali-kali menyempatkan untuk melihatnya secara langsung.
“Saya sudah lama menanamnya, wajar jika tanaman pisang ini akhirnya bertandan dua, karena diturunkan secara genetis. Pertama kali saya mengambil bibit dari indukannya juga bahkan bertandan empat , “ terangnya, kemarin, (17/1). Pisang miliknya ini memang sudah berbuah dengan tandan dua sebelumnya. Tidak mengherankan jika tetangga dan warga yang lainnya sengaja mengambil bibit dari indukan pisang ini dengan harapan tumbuhnya juga bertandan dua.
Kedua tandan tampak mempunyai jumlah buah dan sisir yang banyak. Bahkan kondisi tandan dan buah terlihat normal layaknya pisang biasa. “ Ukuran buahnya pun normal, layaknya ukuran buah pisang sejenis. Diperkirakan pisang ini akan masuk fase matang dua bulan ke depan, “terangnya. Jika ada yang membibit atau minta pohon maupun buah pisang miliknya untuk tolak bala, Suparmin tidak mempersoalkan.“ Hal itu kan hanya soal kepercayaan. Kalau ada yang meyakini seperti halnya kelapa, pisang ini juga diyakini untuk tolak bala, silakan saja,” tutup pegawai di Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Penengahan ini. (Pengirim: Hendricus Widiantoro)
Pohon Kelapa dan Pisang Unik di Penengahan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : rhyanmawo@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...