Demikian terungkap dalam situs Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang dikutip, Sabtu (4/2/2012).
Pada data tersebut dipaparkan, utang pemerintah di akhir 2012 nanti akan berupa pinjaman senilai Rp 615 triliun atau turun dari 2011 Rp 616 triliun. Lalu juga berupa surat utang Rp 1.322 triliun, bertambah dari 2011 yang sebesar Rp 1.188 triliun.
Tiap tahun utang pemerintah terus mengalami peningkatan. Berikut data utang semenjak 2007 dari Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu:
- 2007 jumlah utang Rp 1.389 triliun (rasio terhadap PDB 37%). Berupa pinjaman Rp 586 triliun dan surat utang Rp 803 triliun
- 2008 jumlah utang Rp 1.637 triliun (rasio 33%). Beruba pinjaman Rp 730 triliun dan surat utang Rp 906 triliun
- 2009 jumlah utang Rp 1.591 triliun (rasio 29%). Berupa pinjaman Rp 611 triliun dan surat utang Rp 979 triliun
- 2010 jumlah utang Rp 1.677 triliun (rasio 27%). Berupa pinjaman Rp 612 triliun dan surat utang Rp 1.064 triliun
- 2011 jumlah utang Rp 1.803 triliun (rasio 25%). Berupa pinjaman Rp 616 triliun dan surat utang Rp 1.188 triliun
- 2012 jumlah utang Rp 1.937 triliun. Berupa pinjaman Rp 615 triliun dan surat utang Rp 1.322 triliun
Nominal utang pemerintah yang kian membesar tiap tahun membuat pemerintah juga harus membayar cicilan bunga utang yang naik tiap tahun. Di 2012, cicilan bunga utang yang akan dibayar pemerintah mencapai Rp 122,218 triliun.
Berikut data cicilan bunga utang baik dalam negeri maupun luar negeri pemerintah sejak 2007:
- 2007 pembayaran bunga utang Rp 79,806 triliun
- 2008 pembayaran bunga utang Rp 88,43 triliun
- 2009 pembayaran bunga utang Rp 93,782 triliun
- 2010 pembayaran bunga utang Rp 88,383 triliun
- 2011 pembayaran bunga utang Rp 106,584 triliun
- 2012 pembayaran bunga utang Rp 122,218 triliun
SBY meminta persentase utang pemerintah terhadap PDB di 2014 harus ditekan menjadi paling besar 22%. SBY juga meminta dengan tegas agar tiap tahun jumlah utang yang dibayar harus lebih besar dari jumlah utang yang ditarik oleh pemerintah.